KATA PENGANTAR
Puji syukur
kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya pada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul supporting devices.
Makalah ini kami susun dengan tujuan agar bisa mengetahui tentang Supporting
Devices. Kita sebagai seorang perawat juga perlu memperhatikan setiap
perkembangan yang ada agar langkah yang kita lakukan sebagai perawat
profesional dapat tercapai dengan baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangatnya kepada kami. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Terima kasih kami ucapkan kepada berbagai pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberikan semangatnya kepada kami. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dapat memberikan motivasi bagi kami dalam pembuatan makalah berikutnya.
Makassar,
Kelompok IV
II
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
....................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan
Penulisan...................................................................................... 1
C. Manfaat
Penulisan.................................................................................... 1
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Supporting
Device……........................................................ 2
B. Klasifikasi Supporting
Device................................................................ 2
C. Fungsih Supporting
Device..................................................................... 5
D. Dampak Negatif SupportingDevices....................................................... 5
E. Keterkaitan Legal Etik dengan Supporting Devices ...............................
7
BAB III Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................................. 8
B. Saran......................................................................................................... 8
Daftar Pustaka
III
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jika zaman dahulu perawat hanya melakukan aktivitas fungsional tanpa
mengetahui justifikasi dari tindakan yang dilakukan, lain halnya dengan
kemajuan ilmu keperawatan yang berkembang sekarang ini. Perawat mulai
meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis terkait tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita oleh
pasien tersebut. Salah satu bukti kemajuan teknologi yang membantu tugas
perawat adalah dengan digunakannya handheld device.
B. Tujuan Penulisan
Penulisan
makalah ini bertujuan :
1. Mengetahui pengertian Supporting
Devices.
2. Mengetahui
klasifikasi Supporting Devices.
3. Mengetahui fungsi Supporting
Devices.
4. Mengetahui Dampak Negatif Supporting
Devices.
C. Manfaat Penulisan
Mengacu pada
tujuan penulisan, maka manfaat penulisan dari makalah ini adalah :
1. Dapat mengetahui
pengertian Supporting Devices.
2. Dapat mengetahui
klasifikasi Supporting Devices.
3. Dapat mengetahui fungsi
Supporting Devices.
4. Dapat mengetahui Dampak Negatif Supporting
Devices
1
|
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Supporting Devices
Supporting Devices adalah
perangkat tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka
dapat kita simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan
yang digunakan dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam
melakukan praktek.
2. Klasifikasi Supporting Devices
Adapun
klasifikasi Supporting Devices, yaitu:
a) Alat Bantu
Teknologi medis yang canggih merupakan alat atau perkakas untuk
para dokter, dan alat bantu akan mengurangi beban perawat.
Kemajuan dalam layanan medis dengan sistem komputerisasi yang canggih,
melindungi jiwa banyak orang. Produk THK memenuhi standar rehabilitas tertinggi
yang diperlukan untuk alat medis. Contoh alat bantu Supporting Devices
antara lain :
1)
Oftalmoskop
Perawat menggunakan oftalmoskop (sumber cahaya dan
sitem lensa dan cermin) untuk mengkaji struktur internal mata (umunya disebut
fundus). Intensitas cahaya dapat diukur, tetapi perawat harus melindungi rasa
nyaman klien dengan menggunakan intensitas cahaya yang serendah mungkin.
2)
Iluminator Nasal
2
|
3)
Otoskop
Perawat menggunakan otoskop untuk mengkaji kanal auditorius eksternal dan
membrane timpani. Kepala otoskop, sama dengan pegangan yang digunakan untuk
oftalmoskop, kaitkan dan nyalakan seperti pada oftalmoskop; alat tersebut
memberi pencahayaan dan pembesaran. Berbagai speculum yang berbentuk seperti
corong mempunyai diameter antara 0,32 sampai 1 cm, yang pas dengan kepala
otoskop.
4)
Garputala
Perawat mengguanakan garputala untuk menguji konduksi suara ketika
pengkajian pendengaran dan sensasi getar selama pengkajian neurologi Bergetar
dengan jumlah yang spesifik etiap detiknya, garputala menciptakan karakteristik
suara yang dikenal dari frekuensinya, yang diukur dalam siklus perdetik (SPD)
atau hertz (Hz). Garputala fekuensi tinggi (500-Hz sampai 1000-Hz) membantu
mengkaji fungsi pendengaran ; garputala frekuensi rendah (100-Hz sampai 400-Hz)
membantu mengkaji sensasi vibrasi.
5)
Peralatan sinar X
3
|
6)
Pemindai CT sinar X medis
Pemindai CT sinar X merupakan perangkat tunggal yang memindai keseluruhan
tubuh pasien dan terdiri dari pemindai CT (Computed Tomography) dan peralatan
angiografi. Pada perangkat ini, pemandu LM THK digunakan di bagian gerakan
longitudinal yang menggerakkan pasien yang terbaring di tempat tidur selama
proses pemindaian. Karena pemandu tersebut dapat mengurangi getaran dan suara
selama gerakan sistem, komponen ini dapat menghilangkan kekhawatiran pasien.
b)
Handheld
Handheld adalah
suatu alat yang membantu perawat dalam melakukan asuhan keperawatan kepada
klien, melalui pengumpulan data, berkomunikasi dengan pasien, berkonsultasi
dengan sesama perawat maupun tenaga medis, mencari literatur terkait interaksi
obat dan infus, sampai menganalisis hasil laboratorium. Handheld yang
digunakan dalam keperawatan disebut Personal Digital Assistants (PDAs).
c)
Handheld Device
Handheld Device adalah
mempermudah perawat untuk mengakses sumber-sumber klinik, pasien dan sejawat
melalui suara serta pesan teks, serta mempermudah akses ke jaringan informasi
sehingga penentuan keputusan secara desentralisasi dapat dilakukan yang akan
meningkatkan otonomi perawat.
d)
Wireless Communication
4
|
3. Fungsi Klasifikasi Supporting
Devices
a. Fungsi Handheld yaitu mulai
meningkatkan kemampuan untuk berfikir kritis terkait tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien sesuai dengan kondisi dan penyakit yang diderita oleh
pasien tersebut.
b. Fungsi
Handheld Device yaitu Handheld device digunakan dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien melalui kemampuan mengakses informasi,
mempermudah penghitungan, dan memperlancar komunikasi.
c. Fungsi
Wireless Communication yaitu untuk memperoleh hasil pemeriksaan
laboratorium pasien atau melakukan perubahan pesanan ke laboratorium.
d. Fungsi Sinar
X yaitu untuk melihat kondisi tulang serta organ tubuh tanpa melakukan
pembedahan pada tubuh pasien.
4. Dampak Negatif Supporting
Devices
a.
Sinar X
Terlepas dari peranan Sinar X dalam
menunjang informasi diagnosis klinis, Sinar X ternyata memiliki sisi yang
sangat perlu diperhatikan secara khusus, yaitu berkaitan dengan efek
negatif yang ditimbulkan.
Perlu diketahui bahwa Sinar X dengan karakteristiknya
memiliki energi minimal sebesar 1 KeV = 1000 eV. Energi sebesar ini jika
berinteraksi dengan tubuh manusia tentunya dikhawatirkan akan memberikan dampak
negatif.
5
|
Efek hamburan Compton umumnya terjadi pada
rentang energi sekitar 26 keV (kilo elektron volt) untuk diagnostik. Hamburan
fotolistrik terjadi ketika Sinar X berinteraksi dengan atom materi dan
melemparkan salah satu elektron sehingga mengakibatkan elektron lainnya,
bergerak menuju lintasan yang kehilangan elektron sambil melepaskan
energinya.
Hamburan ini juga dapat terjadi pada
energi untuk diagnostik. Sedangkan hamburan pair production jarang sekali
terjadi di bidang imaging diagnostik karena membutuhkan energi Sinar X yang
sangat besar 1,02 MeV (mega elektron volt). Walaupun sudut pandang ini hanya
dilihat secara mikroskopis, secara makroskopis dikhawatirkan akan mengganggu
kestabilan atom materi dan menimbulkan kelainan pada sel tubuh manusia.
Ini perlu kehati-hatian dan pemilihan yang
tepat dalam penggunaannya di bidang medis. Walaupun secara empiris pasien yang
diberikan Sinar X pada level diagnostik medis di rumah sakit tidak mengalami
gejala ataupun tanda-tanda kerusakan jaringan. Namun gejala kelainan pada tubuh
manusia akan muncul jika diberikan Sinar X secara berlebihan. Oleh karena itu
paparan radiasi medis (diagnostik imaging) yang mengenai tubuh pasien
diharapkan sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan kebutuhan dalam imaging adalah
kualitas citra yang mampu menunjang diagnosis klinis yang diderita pasien
dengan tidak memberikan paparan radiasi yang berlebihan atau tidak dibutuhkan
kepada tubuh pasien.
6
|
b.
CT Scan
CT Scan memang bisa memberikan hasil tes
medis secara cepat dan rinci. Beberapa penyakit pada anak seperti radang paru
atau patah tulang juga membutuhkan alat-alat pemindai kesehatan untuk diagnosis
yang lebih akurat.
Ternyata radiasi alat-alat tersebut dalam
waktu lama bisa meningkatkan risiko terserang penyakit leukemia.
c.
Sinar-X
Suatu radiasi berenergi kuat yang
tergantung pada dosisnya, dapat mengurangi pembelahan sel, merusak materi
genetik, dan menimbulkan efek pada bayi yang belum dilahirkan. Sel-sel yang
membelah cepat adalah paling sensitif terhadap paparan sinar-x. Bayi dalam
perut ibu sensitif terhadap sinar-x karena sel-selnya masih dalam taraf
pembelahan dengan cepat, dan berkembang menjadi jaringan dan organ yang
berbeda-beda. Pada dosis tertentu, paparan sinar-x pada wanita hamil dapat
menyebabkan keguguran atau cacat pada janin yang dikandungnya, termasuk
kemungkinan terjadinya kanker pada usia dewasa.
Memang sebagian besar prosedur pemaparan
sinar-x menghasilkan radiasi yang relatif ringan. Namun sebagai langkah
jaga-jaga, penggunaan sinar-x pada wanita hamil kecuali benar-benar
perlu,harus dihindari. Wanita yang melalui pemeriksaan rontgen sebelum
mengetahui status kehamilannya harus berbicara kepada dokternya.
6
|
5. Keterkaitan Legal Etik dengan Supporting Devices dalam Keperawatan
Aspek legal dalam keperawatan adalah sah
untuk melakukan tindakan sesuai dengan rambu-rambu
profesinya. Selain itu untuk mendapatkan perlindungan hukum secara
legal, perawat berhak untuk memperoleh infomasi yang lengkap dan jujur dari
klien dan atau keluarganya agar mencapai tujuan keperawatan yang maksimal.
Jadi, kepada klien dan keluarga yang berada dalam lingkup keperawatan tidak
hanya memberikan informasi kesehatan klien kepada salah satu profesi kesehatan
lainnya saja, akan tetapi perawat berhak mengakses segala infomasi mengenai
kesehatan klien, karena yang berhadapan langsung dengan klien tidak lain adalah
perawat itu sendiri. Hak perawat yang lain yaitu, melaksanakan tugas sesuai
dengan kompetensi dan otonomi profesi. Ini dimaksudkan agar perawat dapat
melaksanakan tugasnya hanya yang sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapat
berdasarkan jenjang pendidikan dimana profesi lain tidak dapat melakukan jenis
kompetensi ini. Dalam supporting devices perawat harus menggunakan alat-alat
bantu kesehatan tersebut sesuai dengan prosedur yang ditetapkan Negara. Jika
perawat melakukan pelayanan kesehatan yang tidak sesuai dengan prosedur
sehingga perawat tersebut melakukan kelalaian maka perawat dikatakan melakukan
malpraktik.
7
|
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Supporting Devices adalah perangkat
tambahan atau pendukung. Jika di tinjau dari segi keperawatan, maka dapat kita
simpulkan kalau supporting devices itu adalah perangkat tambahan yang digunakan
dalam dunia kesehatan pada para perawat dalam melakukan praktek.
2.
Klasifikasi Supporting Devices terbagi
atas Peralatan Sinar X, Peralatan analisis otomatis hematological,
Pemindai CT sinar X medis, Fasilitas mandi dengan penopang kursi roda elektrik,
Robot pendukung
pembedahan, Handheld Device,Wireless Communication.
3.
Setiap Klasifikasi Supporting Devices memiliki
fungsi masing-masing yang saling menguntungkan dalam dunia keperawatan.
4.
Klasifikasi Supporting Devices juga memiliki
dampak yang negatif.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya, maka dari itu penulis
menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana
pembaca mempelajari tentang Supporting Devices dan semoga dengan
makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.
8
|
DAFTAR PUSTAKA